Chelsea TV mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan mantan pemain Chelsea dan Bayern Munich, Michael Ballack.
Ballack pernah menghabiskan empat musim karirnya bersama Chelsea, dan
empat musim bersama Bayern Munich. Ia juga sudah dua kali bermain di
final Liga Champions, pada 2008 di Moskow dan 2002 bersama Bayer
Leverkusen.
Mantan kapten timnas Jerman ini mengingatkan Chelsea untuk tidak
mengabaikan fakta bahwa Bayern bermain di stadion mereka sendiri pada
Sabtu malam nanti.
"Chelsea bermain di semi-final dengan gaya yang mereka perlukan untuk
melawan Barcelona," kata Ballack kepada Chelsea TV. "Dan banyak orang
bilang mereka tidak bisa memainkan gaya yang sama di final, mereka perlu
menyerang, mereka tidak bisa menunggu di kotak penalti mereka sendiri
dan menunggu - tetapi mereka seharusnya bermain dengan cara yang mereka
pikir merupakan gaya terbaik untuk memenangi kompetisi ini."
"Ini hanya satu pertandingan, tidak akan ada sepakbola yang
menyenangkan dan mereka memiliki banyak pemain yang tidak bisa bermain
dan mereka harus mencari cara untuk mendapatkan stabilitas, dan bermain
dengan kekuatan mereka."
"Ini seperti pertandingan tandang dan Chelsea tahu bagaimana harus
bermain ketika bertandang," tambahnya. "Mereka telah melakukannya
beberapa kali di Liga Champions dan mereka seharusnya melakukannya
lagi."
Mantan kapten Jerman ini percaya faktor Allianz Arena akan membuat tim
asal Bavaria menjadi favorit, tetapi menyoroti musim mereka yang jauh
dari baik di Bundesliga.
"Di semi-final Liga Champions mereka menendang Real Madrid keluar di
dua pertandingan yang ketat tetapi saya pikir mereka memang pantas
melakukannya. Di final dua tahun yang lalu mereka kalah dari Inter dan
mereka sangat lapar karena sudah 11 tahun sejak terakhir mereka menang
di final Liga Champions."
"Bayern adalah klub yang besar dan kaya tetapi keuntungan terbesar mereka adalah mereka bermain di stadion sendiri."
"Untuk waktu yang lama Bayern berada di puncak dengan keunggulan
delapan atau sembilan angka di Bundesliga dan sepertinya mereka dengan
mudahnya memenangi liga hingga pertengahan musim, tetapi kemudian mereka
kehilangan begitu banyak poin karena berulang kali terpeleset sehingga
mereka akhirnya kalah (dari Borussia Dortmund)."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar